Pages

RANGKUMAN LKS BAHASA INDONESIA


BAB II
MENYINERGIKAN LINGKUNGAN

MENDENGARKAN INFORMASI DALAM SEMINAR
Salah satu bentuk diskusi adalah seminar. Seminar berasal dari bahasa latin semin yang berarti “benih”. Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang mempelajari topik khusus, dipimpin seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut. Unsur yang terlibat dalam diskusi adalah pembawa makalah masing-masing. Makalah merupakan karya ilmiah yang berisi opini (pendapat). Makalah bersifat argumentatif. Syarat umum makalah sebagai sebuah karya ilmiah, yaitu objektif, faktual, logis, sistematis, menggunakan metode ilmiah, dan menggunakan bahasa yang benar.
      Tujuan pelaksanaan seminar adalah membahas suatu masalah secara ilmiah. Partisipan dalam seminar adalah orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar pendidikan dihadiri oleh ahli pendidikan. Peserta seminar berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan yang menghasilkan pemahaman suatu masalah.
      Pokok-pokok pembicaraan terdiri atas orang yang berbicara dan isi pembicaraan. Isi pembicaraan dalam seminar meliputi:
1.      Latar belakang permasalahan;
2.      Masalah yang dibahas;
3.      Tujuan pembahasan masalah;
4.      Kesimpulan dari pembahasan masalah.

MEMERANKAN TOKOH DALAM DRAMA
Memerankan tokoh dalam drama adalah menjadi orang lain sesuai dengan tuntutan lakon drama. Keterampilan seorang aktor dalam berperan ditentukan oleh kemampuannya meninggalkan egonya sendiri dan mengekspresikan tokoh lain yang dibawakan.
Dalam berperan harus diperhatikan adanya pernyataan berikut:
1.      Kreasi yang dlakukan oleh aktor dan aktris.
2.      Peran yang dibawakan harus bersifat alamiah dan wajar.
3.      Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan tipe, gaya, jiwa, dan tujuan pentas.
4.      Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan periode watak yang harus diperankan.
W.S. Rendra mengemukakan bahwa teori akting yang disebut teori jembatan keledai, meliputi sebelas langkah. Teknik sebelas langkah disebut juga sebagai teknik peciptaan peran. Teknik sebelas langkah meliputi:
1.      Mengumpulkan tindakan-tindakan pokok yang harus dilakukan oleh sang peran dalam drama itu.
2.      Mngumpulkan sifat-sifat watak sang peran, lalu mencoba menghubungkannya dengan tindakan-tidakan pokok yang harus dikerjakan.
3.      Mencari dalam naskah, pada bagian mana sifat-sifat pemeran itu harus ditonjolkan.
4.      Mencari dalam naskah,  ucapan-ucapan yang memiliki makna tersirat untuk diberi tekanan lebih jelas sehingga maknanya dapat terlihat.
5.      Menciptakan gerakan-gerakan air muka, sikap, dan langkah yang dapat mengekspresikan watak tersebut.
6.      Menciptakan timing atau ketepatan waktu yang sempurna agar gerakan-gerakan dan air muka sesuai dengan ucapan yang dinyatakan.
7.      Memperhitungkan teknik yaitu penonjolan terhadap ucapan serta penekanannya pada watak-watak sang peran itu.
8.      Merancang garis permainan yang sedemikian rupa sehingga gambaran setiap perincian watak-watak itu disajikan dalam tangga menuju puncak. Tindakan tokoh yang terkuat pula.
9.      Mengusahakan agar perencanaan tersebut tidak berbenturandengan rencana (konsep) penyutradaraan.
10.  Menetapkan business blocking yang sudah ditetapkan bagi sang peran dan diusahakan dihafal agar menjadi kebiasaan oleh sang peran.
11.  Menghayati dan menghidupkan peran dengan jalan pemusatan perhatian pada pikiran dan perasaan peran yang dibawakan.

MENEMUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA
      Tajuk rencana merupakan karangan yang berisi opini atau tanggapan penulis mengenai suatu hal atau masalah yang actual. Dalam tajuk rencana terdapat fakta dan opini. Opini disebut juga pendapat. Opini yang terdapat dalam tajuk rencana merupakan opini penulis. Fakta merupakan sesuatu hal yang benar-benar terjadi. Lawan fakta adalah pendapat. Pendapat merupakan gagasan ide atau pemikiran seseorang terhadap suatu peristiwa, hal, atau masalah.
      Masalah dalam tajuk rencana dibahas dari sudut pandang penulis tajuk. Masalah merupakan hal-hal yang dibicarakan atau dibahas dalam tajuk rencana.

MENULIS NOTULA RAPAT
      Notula adalah catatan singkat mengenai jalannya rapat. Unsur-unsur rapat ditulis berdasarkan urutan materi dan tujuan rapat, waktu, tempat, peserta, acara rapat atau pelaksanaan, dan keputusan rapat. Notula dapat juga digunakan dalam seminar atau diskusi.
      Hal-hal yang perlu dicermati dalam menulis notula sebagai berikut:
1.      Judul rapat sekakigus menjadi judul notula.
2.      Tempat pelaksanaan rapat.
3.      Waktu pelaksanaan rapat (hari, tanggal, jam).
4.      Peserta rapat.
5.      Pemimpin rapat.
6.      Acara rapat.
7.      Jalannya rapat.

MENGGUNAKAN FRASA NOMINAL DENGAN UNSUR/KATA SUATU DAN SESEORANG
      Contoh kalimat Frasa:
1.      Anisa kelihatan merespons seperti seorang aktivis.
2.      “Ya. Itu suatu gagasan yang menarik dan anda bisa segera merealisasikannya,” kata pengamat lingkungan itu menutup percakapan.
      Kalimat tersebut menggunakan perluasan nomina. Kata gadis dan gagasan pada kalimat tersebut termasuk nomina. Nomina atau kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Nomina pada frasa-frasa tersebut berfungsi sebagai inti atau poros frasa. Sebagai inti frasa, nomina menduduki bagian utama, sedangkan pewatasnya berada di muka bila pewatas frasa nominal itu berada di depan. Jika pewatas ini berupa numeralia atau kata tugas, yaitu seorang dan suatu.



BAB IV
KEMBALI PADA ALAM

MENDENGARKAN DAN MERANGKUM INFORMASI DALAM SEMINAR
      Mendengarkan dan merangkum informasi dalam seminar atau diskusi telah dipelajari pada bab I dan bab II. Pada bab ini akan diajarkan kembali tentang “Mendengarkan dan merangkum informasi dalam seminar.

MEMPERSENTASIKAN HASIL PENELITIAN
Mempersentasikan hasil penelitian telah dipelajari pada bab I. Pelajaran mempersentasikan hasil penelitian akan diperdalam  pada bab IV.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan persentasi:
1.      menguasai materi.
2.      Melatih diri sebelum persentasi.
3.      Menggunakaka kalimat sederhana saat persentasi.
4.      Menguasai peralatan persentasi.
5.      Memperhatikan interaksi dengan peserta persentasi.

MEMBANDINGKAN UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA ATAU NOVEL TERJEMAHAN DENGAN HIKAYAT
      Novel memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik dengan hikayat. Unsur intrinsik novel dan hikayat sebagai berikut:
1.      Tema adalah pokok pikiran cerita.
2.      Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis.
3.      Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab akibat.
4.      Perwatakan adalah cara pengarang menggambarkan watak tokoh.
5.      Latar merupakan keterangan tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.
6.      Konflik merupakan pertemuan atau benturan antara dua kekuatan yang berlawanan. Masalah mejadi dua macam, yaitu masalah dari luar (fisik) dan dari dalam (batin).
7.      Sudut pandang merupaka cara pandang pengarang dalam menyikapi tokoh.
      Unsur ekstrinsik novel dan hikayat berupa nilai-nilai kehidupan masyarakat, riwayat pengarang, dan keadaan masyarakat saat karya sastra tersebut ditulis. Nilai-nilai kehidupan dalam novel dan hikayat sebagai berikut:
1.      Nilai moral, yaitu pesan moral dari perilaku tokoh.
2.      Nilai estetika, yaitu aspek keindahan yang melekat pada karya sastra, misalnya penggunaan kalimat, diksi, dan penggunaan alur yang beragam.
3.      Nilai sosial budaya yaitu mecerminkan aspek sosial budaya suatu daerah dalam suatu karya sastra.

      Ciri khas novel dan hikayat sebagai berikut:
1.      Novel
         Novel merupakan cerita yang mengisahkan konflik pelaku sehingga terjadi perubahan nasib sebuah tokoh. Ciri-ciri novel sebagai berikut:
a.       Terdiri atas jumlah halaman yang cukup banyak.
b.      Dibangun oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.
c.       Menyajikan permasalahan lebih terperinci jika dibandingkan dengan cerpen sehingga mengakibatkan perubahan nasib pelakunya.

2.      Hikayat
        Hikayat merupakan karya sastra melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah. Cerita hikayat bersifat rekaan, keagamaan, hitoris, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk perlipur lara, dan pembangkit semangat juang atau sekedar untuk meramaikan pesta. Hikayat berisi cerita kehidupan seputar istana, kisah cerita anak-anak raja, pertempuran antarnegara, seorang pahlawan yang memiliki senjata sakti, dan sebagainya. Hikayat sering disebut dongeng istana. Tokoh dalam hikayat sudah dapat dipastikan raja, permaisuri, putra dan putri raja, juga para kerabat raja. Cerita terjadi di negeri Antah Berantah dan selalu berakhir dengan kemenangan tokoh yang selalu berpihak pada hal yang benar.
         Adapun ciri-ciri hikayat sebagai berikut:
a.       Isi ceritanya berkisar tentang tokoh raja-raja dan keluarganya (istana sentris).
b.      Bersifat pralogis, yaitu memiliki logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum.
c.       Menggunakan banyak kata arkais, misalnya hatta, syahdan, sahibul hikayat, menurut empunya cerita, konon, dan tersebutlah perkataan.
d.      Tema dominan dalam hikayat adalah petualangan. Pada akhir kisah tokoh utama berhasil menjadi raja atau orang yang mulia.

MENULIS RANGKUMAN ATAU RINGKASAN ISI BUKU
      Rangkuman berarti cara menyajikan karangan asli dalam bentuk singkat. Rangkuman harus tetap mempertahankan urutan isi serta sudut pandang pengarang asli.

rodi

Perkenalkan saya Dalewa, Saya berasal dari Pulau BUTON. saya membuat blog untuk saling berbagi tentang apa yang saya ketahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net